Rabu, 21 September 2016

Konfigurasi IP Address Pada Backtrack Dan Windows Sebagai Bridge

Beberapa hal yang harus diketahui :
1. IP Address  pada windows 7 192.168.30.1
2. IP Address  pada backtrack 192.168.30.101
3. IP Address  pada windows XP 192.168.30.201

  • Set IP Addres pada windows 192.168.30.1 pada Control Panel, Network and Intrenet, Network and Sharing Center, Local Area Network


                                     
  • Klik Internet Protocol Version 4(TCP/IPv4) kemudian isikan IP Address seperti berikut

                                         
  • Pastikan Windows firewall sudah off 
  • Langkah selanjutnya adalah set ip addres pada backtrack dengan cara klik terminal kemudian ketikan perintah ifconfig eth0 192.168.30.101 net mask 255.255.255.0


                           
  • Klik machine, setting kemudian network pada pilihan attached to pilih bridge adapter

                          
  • Untuk menguji jaringan yang kita bangun apakah sudah berhasil, maka kita test dengan ping pada windows dan backtrack

                         

                         
  • Untuk setting IP Address pada Windows XP sama saja dengan Windows 7. IP untuk Win XP     192.168.30.201 net mask 255.255.255.0 karena Win XP ini berjalan pada Virtual Box pada kita setting kembali sebagai bridge seperti langkah no 5
  • Lakukan ping pada masing-masing OS

Selasa, 20 September 2016

Konsep Subnetting

PENGERTIAN SUBNETTING


Subnetting adalah teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Atau bisa lebih spesifik lagi, subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan menjadi sub jaringan yang lebih kecil yang disebut dengan subnet. Subnetting digunakan oleh pengelola jaringan komputer untuk memudahkan dalam mengelola jaringan seperti melakukan alokasi IP Address sesuai kebutuhan jaringan.


Subnetting hanya bisa dilakukan pada IP addres kelas A, B dan C. Dengan menerapkan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan (subnet), tetapi akan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut. Kelas IP addres tersebut adalah
Kelas
Oktet Pertama
Subnet Mask   Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.255.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255
ALASAN PERLUNYA SUBNETTING

Apa tujuan subnetting?, mengapa perlu subnetting, apa manfaat dari subnetting?. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sbb:
  1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan agar dapat mengoptimalkan penggunaan IP Address
  2. Mengatasi problem perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan, karena Router IP hanya bisa mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network mempunyai address network yang unik.
  3. Meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kemacetan/kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu jaringan.
PERHITUNGAN SUBNETTING

Pada dasarnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat (4) masalah yaitu:
  • Jumlah subnet
  • Jumlah host per subnet
  • Blok subnet
  • Alamat host- broadcast
CONTOH 1: 
Alamat IP 192.168.30.0/24 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 256 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.30.0 s/d 192.168.30.255).
net ID            : 192.168.30.0
IP Broadcast  : 192.168.30.255

CONTOH 2 :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah Network Address 192.168.30.0/26 
Analisa :
192.168.30.0 berarti kelas C
Subnet Mask dalam notasi CIDR /26 berarti 255.255.255.192 (dalam bentuk desimal) atau 11111111.11111111.11111111.11000000 (dalam bentuk binary)
 Maka hasilnya adalah:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet ( lihat warna merah diatas)
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 64  – 2 = 62 host (lihat warna kuning diatas) 
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask dalam bentuk desimal, lihat warna biru di atas) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. (ket: 256 didapat dari total digit host per segmen sebanyak 255 dengan digit angka 0 ikut dihitung, atau hasil dari 28)
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?. Untuk memudahkan langsung saja kita buat tabelnya, hal ini karena satu sama lain saling berkaitan. Aturannya adalah sebagai berikut:
                         Host pertama adalah 1 angka setelah net ID
                         Host terakhir adalah 1 angka sebelum IP Broadcast
                         IP Broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya

Net ID
192.168.30.0
192.168.30.64
192.168.30.128
192.168.30.192
Host Pertama
192.168.30.1
192.168.30.65
192.168.30.129
192.168.30.193
Host Terakhir
192.168.30.62
192.168.30.126
191.168.30.190
192.168.30.254
Broadcast
192.168.30.63
192.168.30.127
192.168.30.191
192.168.30.255

Senin, 19 September 2016

Tutorial Instal BackTrack Pada Virtual Box

Linux BackTrack sama halnya dengan sebuah distro Linux lainnya, tetapi dilengkapi dengan banyak program  keamanan yang sebagian besar berguna untuk peretasan, terutama peretasan jaringan seperti Bluetooth, nirkabel, atau lainnya. Dengan menggunakan tools dari Linux BackTrack, kita dapat melakukan peretasan pada berbagai perangkat jaringan komputer.


Linux BackTrack merupakan sebuah live CD berukuran 2 GB, yang juga bisa diinstal di harddisk. Supaya kita dapat menjalankan BackTrack tanpa harus ke luar dari Windows, kita dapat menggunakan program/software Virtual Machine, pada kesempatan ini kita menggunakan produk Oracle yaitu Virtual Box. Berikut akan saya terangkan langkah-langkah menginstall BackTrack pada Virtual Machine Virtual Box.

Berikut langkah-langkahnya :
  • Pada kondisi ini Virtual Box sudah terinstall pada OS Windows kita. Langkah pertama, kita membuat mesin virtual (Virtual Machine) baru dengan menekan tombol New.
  • Kemudian akan muncul jendela New Virtual Mechine Wizard. Proses selanjutnya klik Next
  • Pada jendela selanjutnya kita menentukan nama dan jenis sistem operasi yang akan kita pakai. Pada baris Name kita ketikan Back Track 5 untuk mewakili nama sistem operasi yang kita gunakan. Pada baris Type kita pilih Linux dan secara default pada bagian Version akan dipilihkan Ubuntu. Karena BackTrack based Debian/Ubuntu, maka kita setujui saja dengan lanjut pada proses selanjutnya dengan menekan Next
  • Selanjutnya tentukan berapa banyak memory (RAM) yang digunakan untuk menjalankan VirtualBox. Geser slider ke kanan untuk menambah ukuran memori. Pada kesempatan ini saya alokasikan memori sebesar 1024 MB, dan lanjutkan dengan menekan Next.
  • Selanjutnya kita menentukan kapasitas Hard drive, secara default akan dibuat sebesar 8 GB. Lanjutkan dengan menekan tombol Create
  • Selanjutnya menentukan type file untuk hard drive. Pada kondisi ini kita sepakati dengan format VDI dan dilanjutkan dengan menekan tombol Next
  • Kita pilih Dynamically allocated, karena kita akan mengubah ukuran Hard drive yang sudah kita alokasikan tadi. Lanjutkan dengan menekan tombol Next.
  • Jika kita berencana menginstallkan BackTrack 5 ke perangkat Virtual Machine, maka dia akan membutuhkan ukuran hard drive sebesar 12,5 GB. Pada kesempatan ini, saya mengalokasikan hard drive sebesar 16,31 GB dengan mengeser tanda panah ke kanan dan dilanjutkan dengan menekan tombol Create
  • Dengan begitu kita telah berhasil membuat Virtual Machine pada Virtual Box. Kemudian jalankan virtual machine dengan menekan tombol Start (Panah kanan warna hijau). Pada kondisi ini DVD Back Track sudah berada di dalam optical Drive (DVD ROM).
  • Tampilan loading yang terjadi pada instalasi adalah sebagai berikut:
  • Maka akan keluar tampilan seperti ini, kemudian pilih Backtrack Text - Default Boot Text Mode

Kamis, 08 September 2016

Tutorial Instal Virtual Box

1. INSTAL VIRTUAL BOX
VirtualBox adalah perangkat lunak virtualisasi, yang dapat digunakan untuk mengeksekusi sistem operasi "tambahan" di dalam sistem operasi "utama". Sebagai contoh, jika seseorang mempunyai sistem operasi MS Windows yang terpasang di komputernya, maka seseorang tersebut dapat pula menjalankan sistem operasi lain yang diinginkan di dalam sistem operasi MS Windows.

untuk cara install VirtualBox di Windows 7 adalah seperti pada langkah-langkah di bawah, lalu jangan lupa untuk menyiapkan software/CD Virtualbox, berikut adalah caranya :
  • Buka software Virtualbox yang anda simpan, lalu klik next.
  • Pilih fitur yang anda ingin instal jika ingin mengintstal semua fitur yang ada di virtualbox, silahkan anda browse untuk pemilihan lokasi, dimana nantinya virtualbox terinstal, lalu next.
  • Pada Costum Setup ada dua pilihan yang nantinya akan muncul di desktop dan di Quick Launch Bar komputer/leptop anda, centang 2 pilihan tersebut , lalu next.

  • Selanjutnya akan terdapat tulisan Warning, Peringatan ini hanya memberitahukan ketika virtualbox di instal, akan mereset koneksi jaringan, jika anda terhubung ke internet pada saat menginstal virtualbox,  sebaiknya hentikan dahulu sebentar agar computer anda tidak terkoneksi internet. Lalu pilih yes , klik Instal. 

  • Tunggu beberapa saat sampai penginstalan virtualbox di computer/leptop anda selesai.
  • Jika langkah penginstalan Virtualbox sudah selesai, maka tampilannya akan seperti gambar dibawah ini :


  • Selesai.

Selasa, 06 September 2016

Konsep IP Address

PENGERTIAN

IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya

FORMAT PENULISAN IP ADDRESS

IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

Jadi IP address ini mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111. Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan “notasi desimal bertitik”. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address. Contoh hubungan suatu IP address dalam format biner dan desimal :

Desimal
167
205
206
100
Biner
10100111
11001101
11001110
01100100


PEMBAGIAN KELAS IP ADDRESS

Jumlah IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255x255x255x255 atau sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu.

KELAS A
Bit pertama IP Kelas A adalah 0, dengan panjang net id 8 bit dan panjang host id 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan sebagai berikut :

0 – 127
0 – 255
0 – 255
0 – 255
0NNNNNNN
HHHHHHHH
HHHHHHH
HHHHHHHH

KELAS B
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertama nya selalu bernilai antara 128-191. Network ID  adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 130.168.26.161, network ID = 130.168 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.

128 – 191
0 – 255
0 – 255
0 – 255
10NNNNNN
NNNNNNNN
HHHHHHH
HHHHHHHH

KELAS C
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. 3 bit pertama IP Addres kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.

192 – 223
0 – 255
0 – 255
0 – 255
110NNNNN
NNNNNNNN
NNNNNNNN
HHHHHHHH

KELAS D
IP Address kelas D digunakan untuk multicasting, 4 bit pertama IP address kelas D selalu di set 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-227, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.

KELAS E
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.



Senin, 05 September 2016

Topologi Jaringan Komputer


Pada saat kita ingin melakukan instalasi jaringan komputer, terlebih dahulu kita harus memperhatikan bentuk/ struktur topologi yang akan digunakan.
Nah, artikel kali ini akan membahas tentang topologi jaringan pada komputer serta kelebihan dan kekurangan masing-masing topologi
Topologi jaringan merupakan suatu bentuk atau  struktur jaringan yang menghubungkan antar komputer satu dengan yang lain dengan menggunakan media kabel maupun nirkabel

Jenis-jenis Topologi Jaringan adalah :

1. Topologi Bus


( Gambar 1 : Topologi Bus )

Topologi bus merupakan metode transmisi pada jaringan yang dapat digambarkan sebagai transmisi yang menggunakan kendaraan umum (Bus/Bis), oleh sebab itu jaringan Bus digolongkan sebagai komunikasi bersama, Topologi bus bisa dibilang topologi yang cukup sederhana dibanding topologi yang lainnya.

Topologi ini biasanya digunakan pada instalasi jaringan berbasis fiber optic, kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan client atau node.

Topologi bus hanya menggunakan sebuah kabel jenis coaxial disepanjang node client dan pada umumnya, ujung kabel coaxial tersebut biasanya diberikan T konektor sebagai kabel end to end .

Ciri-ciri Topologi Bus :
  • Teknologi lama, dihubungkan menggunakan satu kabel dalam satu baris
  • Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
  • Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
  • Susah melakukan pelacakan masalah
  • Kabel 'cut' dan digunakan konektor BNC tipe T
  • Jika kabel putus maka komputer yang lain tidak dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya.
  • Discontinue Support
Kelebihan :
  • Biaya instalasi yang bisa dibilang sangat murah karena hanya menggunakan sedikit kabel.
  • Penambahan client/ workstation baru dapat dilakukan dengan mudah.
  • Topologi yang sangat sederhana dan mudah di aplikasikan
Kekurangan :
  • Jika salah satu kabel pada topologi jaringan bus putus atau bermasalah, hal tersebut dapat mengganggu komputer workstation/ client yang lain.
  • Proses sending (mengirim) dan receiving (menerima) data kurang efisien, biasanya sering terjadi tabrakan data pada topologi ini.
  • Topologi yang sangat jadul dan sulit dikembangkan

2. Topologi Star


( Gambar 2 : Topologi Star )

Topologi star atau bintang merupakan salah satu bentuk topologi jaringan yang biasanya menggunakan switch/ hub untuk menghubungkan client satu dengan client yang lain.

Kelebihan :
  • Apabila salah satu komputer mengalami masalah, jaringan pada topologi ini tetap berjalan dan tidak mempengaruhi komputer yang lain.
  • Bersifat fleksibel
  • Tingkat keamanan bisa dibilang cukup baik daripada topologi bus.
  • Kemudahan deteksi masalah cukup mudah jika terjadi kerusakan pada jaringan.
Kekurangan :
  • Jika switch/ hub yang notabenya sebagai titik pusat mengalami masalah, maka seluruh komputer yang terhubung pada topologi ini juga mengalami masalah.
  • Cukup membutuhkan banyak kabel, jadi biaya yang dikeluarkan bisa dibilang cukup mahal.
  • Jaringan sangat tergantung pada terminal pusat.

Rabu, 31 Agustus 2016

Komponen Jaringan Komputer

Komponen Jaringan Komputer terdiri dari :
1. PC (Personal Computer)
( Gambar 1 : Personal Computer )

PC adalah seperangkat peralatan computer yang digunakan oleh satu orang/pribadi, baik dilingkungan kantor, toko, rumah maupun lainnya. computer jenis PC ini berfungsi mengolah data input dan menghasilkan output data informasi sesuai dengan keinginan pengguna atau sering disebut sebagai user. Dalam pengolahan data, mulai dari memasukkan data hingga menghasilkan informasi, computer memerlukan sistem yang merupakan kesatuan elemen sebagai berikut :

Hardware (perangkat keras) adalah sekumpulan komponen perangkat keras di dalam computer yang secara fisik dapat dilihat, diraba dan dirasakan. Hardware dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu :
•      Device input atau peralatan input (keyboard, mouse, dll)
•      Device process atau peralatan proses dari data input (prosesor, motherboard, memori)
•      Device output atau peralatan output (monitor, printer, speaker, dll)
•      Device peripheral atau peralatan tambahan lainnya (modem, tv tuner, USB flash, dll)

Software (perangkat lunak) adalah program yang  berisi instruksi/perintah sebagai perantara, yang menghubungkan antara hardware dan brainware sehingga menghasilkan informasi sesuai keinginan brainware. Software dibagi menjadi dua golongan yaitu :
•    Software operation system (OS) seperti DOS, Windows, Linux, dll.
•   Software application (program aplikasi) seperti Microsoft office, database management, program        grafis, network software, web design tool, utilities, entertainment and education, dll.

Brainware (pengguna) adalah perangkat yang mengoperasikan dan menjalankan software yang ada di dalam computer, contohnya mengetik surat dengan menggunakan Microsoft word, membuat program aplikasi perusahaan, memperbaiki computer, dll. Berdasarkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, pengguna computer dapat dikelomokkan menjadi beberapa kategori misalnya, programmer, operator, technical support, desainer grafis, dll.

2. NIC (Network Interface Card)

( Gambar 2 : Network Interface Card )

NIC atau sering juga disebut adapter card adalah sebuah kartu elektronik yang dipasang pada semua komputer yang ingin dihubungkan pada suatu network (termasuk komputer server – client). NIC inilah yang berfungsi menghubungkan komputer – komputer pada suatu LAN dan mengijinkan semua komputer tersebut dapat saling berkomunikasi.

3. Media Transmisi
Media transmisi merupakan alat penyampai informasi dari sumber informasi (komunikator) ke penerima informasi (komunikan). Media transmisi dalam jaringan komputer terbagi dua antara lain :

a. Wire Network adalah jaringan komputer dengan menggunakan kabel sebagai perantaranya.
Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya di sebut dengan kabel UTP     (Unshielded twisted-pair). Kabel ini menggunakan bahan dasar tembaga tanpa pelindung di       dalamnya, makanya kabel ini dinamakan dengan Unshielded twisted-pair.
b. Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media pengantar peralatan radio yang bisa saling terhubung. Jenis- jenis radio yang bisa di gunakan memiliki macam dan ragam yang banyak. Seperti halnya radio yang biasa kita dengar kan yang memiliki frequensi, radio inipun memiliki frequensi yang membatasi tiap-tiap radio tidak saling terhubung. Frequensi yang di gunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya menggunakan frequensi tinggi, seperti 2.4 GHz , 5.8 GHz.

Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
  • Koaksial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV, dan disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah. Dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Keuntungan : murah dan jarak jangkauannya cukup jauh
Kekurangannya : susah pada saat instalasi, untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan
(Gambar 3 : Kabel Koaksial)

  • Twisted Pair
Twisted Pair terdiri dari dua jenis :
 – Shielded Twisted Pair (STP)
(Gambar 4 : Kabel STP)

Kabel STP memiliki kabel pelindung untuk menghindari derau dan perlindungan terhadap cuaca udara di luar gedung.
Keuntungan : lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar
Kekurangan: mahal , susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100 m

– Unshielded Twisted Pair (UTP)


(Gambar 5 : Kabel UTP)

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) adalah jenis kabel yang terdiri dari dua kawat tak terbungkus yang berpilin
Keuntungan : murah dan mudah diinstalasi
Kekurangan : rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik,dan jarak jangkauannya hanya 100 m
  • Optical Media

(Gambar 6 : Kabel Fiber Optik)

Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron). Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic) Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah)