Selasa, 20 September 2016

Konsep Subnetting

PENGERTIAN SUBNETTING


Subnetting adalah teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Atau bisa lebih spesifik lagi, subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan menjadi sub jaringan yang lebih kecil yang disebut dengan subnet. Subnetting digunakan oleh pengelola jaringan komputer untuk memudahkan dalam mengelola jaringan seperti melakukan alokasi IP Address sesuai kebutuhan jaringan.


Subnetting hanya bisa dilakukan pada IP addres kelas A, B dan C. Dengan menerapkan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan (subnet), tetapi akan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut. Kelas IP addres tersebut adalah
Kelas
Oktet Pertama
Subnet Mask   Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.255.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255
ALASAN PERLUNYA SUBNETTING

Apa tujuan subnetting?, mengapa perlu subnetting, apa manfaat dari subnetting?. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sbb:
  1. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan agar dapat mengoptimalkan penggunaan IP Address
  2. Mengatasi problem perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan, karena Router IP hanya bisa mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network mempunyai address network yang unik.
  3. Meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kemacetan/kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu jaringan.
PERHITUNGAN SUBNETTING

Pada dasarnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat (4) masalah yaitu:
  • Jumlah subnet
  • Jumlah host per subnet
  • Blok subnet
  • Alamat host- broadcast
CONTOH 1: 
Alamat IP 192.168.30.0/24 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 256 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.30.0 s/d 192.168.30.255).
net ID            : 192.168.30.0
IP Broadcast  : 192.168.30.255

CONTOH 2 :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah Network Address 192.168.30.0/26 
Analisa :
192.168.30.0 berarti kelas C
Subnet Mask dalam notasi CIDR /26 berarti 255.255.255.192 (dalam bentuk desimal) atau 11111111.11111111.11111111.11000000 (dalam bentuk binary)
 Maka hasilnya adalah:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet ( lihat warna merah diatas)
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 64  – 2 = 62 host (lihat warna kuning diatas) 
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask dalam bentuk desimal, lihat warna biru di atas) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. (ket: 256 didapat dari total digit host per segmen sebanyak 255 dengan digit angka 0 ikut dihitung, atau hasil dari 28)
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?. Untuk memudahkan langsung saja kita buat tabelnya, hal ini karena satu sama lain saling berkaitan. Aturannya adalah sebagai berikut:
                         Host pertama adalah 1 angka setelah net ID
                         Host terakhir adalah 1 angka sebelum IP Broadcast
                         IP Broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya

Net ID
192.168.30.0
192.168.30.64
192.168.30.128
192.168.30.192
Host Pertama
192.168.30.1
192.168.30.65
192.168.30.129
192.168.30.193
Host Terakhir
192.168.30.62
192.168.30.126
191.168.30.190
192.168.30.254
Broadcast
192.168.30.63
192.168.30.127
192.168.30.191
192.168.30.255

Tidak ada komentar:

Posting Komentar