PENGERTIAN SUBNETTING
Maka hasilnya adalah:
Subnetting adalah teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Atau bisa lebih spesifik lagi, subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan menjadi sub jaringan yang lebih kecil yang disebut dengan subnet. Subnetting digunakan oleh pengelola jaringan komputer untuk memudahkan dalam mengelola jaringan seperti melakukan alokasi IP Address sesuai kebutuhan jaringan.
Subnetting hanya bisa dilakukan pada IP addres kelas A, B
dan C. Dengan menerapkan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan
(subnet), tetapi akan mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap
network tersebut. Kelas IP addres tersebut adalah
Kelas
|
Oktet Pertama
|
Subnet Mask Default
|
Private Address
|
A
|
1 – 127
|
255.0.0.0
|
10.0.0.0 – 10.255.255.255
|
B
|
128 – 191
|
255.255.0.0
|
172.16.0.0 – 172.31.255.255
|
C
|
192 – 223
|
255.255.255.0
|
192.168.0.0 – 192.168.255.255
|
ALASAN PERLUNYA SUBNETTING
Apa tujuan subnetting?, mengapa perlu subnetting, apa
manfaat dari subnetting?. Ada beberapa alasan yang mendasarinya, mengapa kita
perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sbb:
- Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan agar dapat mengoptimalkan penggunaan IP Address
- Mengatasi problem perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan, karena Router IP hanya bisa mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network mempunyai address network yang unik.
- Meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kemacetan/kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu jaringan.
PERHITUNGAN SUBNETTING
Pada dasarnya semua pertanyaan tentang subnetting akan
berkisar di empat (4) masalah yaitu:
- Jumlah subnet
- Jumlah host per subnet
- Blok subnet
- Alamat host- broadcast
CONTOH 1:
Alamat IP 192.168.30.0/24 dengan subnet mask default
255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP
tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 256 buah
alamat IP yang dapat dibuat (192.168.30.0 s/d 192.168.30.255).
net ID : 192.168.30.0
IP Broadcast : 192.168.30.255
CONTOH 2 :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah Network
Address 192.168.30.0/26
Analisa :
192.168.30.0 berarti kelas C
Subnet Mask dalam notasi CIDR /26 berarti
255.255.255.192 (dalam bentuk desimal) atau 11111111.11111111.11111111.11000000
(dalam bentuk binary)
- Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet ( lihat warna merah diatas)
- Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 64 – 2 = 62 host (lihat warna kuning diatas)
- Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask dalam bentuk desimal, lihat warna biru di atas) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192. (ket: 256 didapat dari total digit host per segmen sebanyak 255 dengan digit angka 0 ikut dihitung, atau hasil dari 28)
- Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid?. Untuk memudahkan langsung saja kita buat tabelnya, hal ini karena satu sama lain saling berkaitan. Aturannya adalah sebagai berikut:
Host pertama adalah 1 angka setelah net ID
Host terakhir adalah 1 angka sebelum IP Broadcast
IP Broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya
Net ID
|
192.168.30.0
|
192.168.30.64
|
192.168.30.128
|
192.168.30.192
|
Host Pertama
|
192.168.30.1
|
192.168.30.65
|
192.168.30.129
|
192.168.30.193
|
Host Terakhir
|
192.168.30.62
|
192.168.30.126
|
191.168.30.190
|
192.168.30.254
|
Broadcast
|
192.168.30.63
|
192.168.30.127
|
192.168.30.191
|
192.168.30.255
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar